Grace Natalie: Antara Tanggung Jawab, Burnout, dan Work Life Balance| Aurum Lab
Semakin sibuk kegiatan kita sehari-hari, semakin sulit juga bagi kita untuk membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga, serta waktu untuk diri sendiri. Work life balance tentunya sudah bukan suatu hal yang asing akhir-akhir ini. Bagaimana kita sejatinya harus mempunyai keseimbangan untuk membagi waktu dan berusaha memberikan diri kita sebuah self-care kadang menjadi hal yang sangat sulit dilakukan. Hingga akhirnya sering kali kita bertanya-tanya “Does work-life balance really something we can achieve? Or is it just a myth?”
Aurum Lab dalam segmen talkshow ‘Her Space’ berkesempatan untuk berbincang bersama Grace Natalie mengenai bagaimana dirinya membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga, serta untuk dirinya sendiri.
Hidup Dengan Segudang Peran
Memulai karirnya di dunia jurnalistik selama 8 tahun, Grace Natalie pada akhirnya berpindah haluan dan terjun ke dunia politik. “Awalnya ga pernah suka dengan politik, sekalipun sebagai wartawan harus menerima penugasan apapun.” Ketika melihat banyak perubahan di kota Jakarta beberapa tahun lalu, baru dirinya mulai tertarik lalu masuk ke dunia politik.
Grace Natalie merupakan sosok wanita dengan segudang peran di hidupnya. Mulai dari menjadi ibu, istri, wanita karir, serta mahasiswa. Saat ditanyakan apakah keluarga pernah protes karena jam kerja Grace yang tidak menentu, dirinya menjawab bahwa keluarganya tidak pernah memberikan complaint. “Karena dari awal mengambil keputusan sama-sama. Udah kasih tahu bahwa (saya) sibuk dan tahu what to expect jadi ga kaget.” tutur Grace.
Pekerjaan, Komitmen, dan Burnout
Banyak situasi mendadak yang mengharuskan Grace untuk memprioritaskan pekerjaannya. “Karena komitmen dan tanggung jawab. Kalau udah commit to something harus deliver. Itu menjadi kebiasaan, itu yang selalu saya lakukan kalau mengerjakan sesuatu. I have to do my best.” jelasnya.
Memiliki banyak peran di hidupnya, Grace juga mengaku bahwa dirinya tidak luput dari burnout. Terlebih pada waktu mendekati kampanye. “Kalau memungkinkan buat temen-temen yang burnout, harus take time. Karena kalau burnout, (kita) tidak bisa ambil keputusan dengan kepala jernih, (nantinya) jadi lebih emosional.” Dirinya juga menjelaskan bahwa burnout akan sangat tidak sehat untuk kesehatan hidup. “Satu hal yang bisa bikin saya bertahan selain rasa tanggung jawab karena itu passion juga. Kerjain sesuatu yang bikin passionate karena it will give you extra energy jika burnout datang.”
Achieving That Work-Life Balance
Satu hal penting yang dibagikan oleh Grace adalah tentang cara dirinya menyeimbangkan waktu untuk pekerjaan, keluarga, serta untuk dirinya sendiri. Menurutnya, dalam hidup kita harus mengetahui kapan untuk bilang tidak atau untuk berhenti. “Memang gak gampang dan porsinya gak bisa bener-bener balance (perbandingannya). Kalo saya sekarang mungkin untuk keluarga 45, kerjaan 45, me 10. Saya di musim kehidupan yang mana anak masih kecil jadi butuh waktu dan bimbingan. Seiring dengan responsibility makin banyak. Tapi bisa dicari balance-nya, syaratnya kita harus disiplin waktu.” tutup Grace.
Video wawancara dengan Grace Natalie dapat ditonton di IGTV Aurum Lab disini